Bagaimana Bakteri Menjernihkan Air? |
Bakteri mungkin tidak terlihat menarik bila kita perhatikan dengan mikroskop, tetapi mereka sebetulnya adalah master biokimia yang memperbaiki lingkungan di dalam air. Artinya bakteri bisa memecah, menyerap, dan akhirnya me-mineralisasi sebagian besar senyawa organik yang mereka temukan tergantung pada waktu dan kondisi yang tepat. Jadi bagaimana cara bakteri bekerja menjernihkan air?
Bila kita perhatikan pada sistem pencernaan manusia. Kita tidak dapat memproses makanan tanpa bantuan bakteri dalam usus. Bakteri sangat beragam dan mengembangkan sistem enzimatik untuk memecah berbagai macam zat senyawa, termasuk zat yang beracun bagi kita. Bagi mereka semua itu adalah makanan!
Maka bakteri menjernihkan air dengan "memakan" apa yang kita sebut polutan di dalamnya. Apa polutan ini? sebagian besar bahan organik seperti serat, lemak, protein, senyawa alami atau senyawa kimia lainnya. Bakteri memecahkan bahan organik tersebut baik dengan oksigen (respirasi) atau bahkan tanpa (respirasi anaerobik dan fermentasi). Dengan bahan organik ini mereka menciptakan biomassa mereka sendiri tapi banyak digunakan untuk menciptakan energi yang diperlukan untuk hidup.
Pada pabrik pengolahan air limbah biasanya proses ini dioptimalkan dengan menyediakan banyak udara, dan air limbah yang memiliki banyak bahan organik. Biasanya dimiliki > 101.010 sel / mL dalam flok biofilm yang dapat membantu bakteri dalam proses memakan dengan sangat cepat. Pengolahan air limbah biasanya menghilangkan dan membakar biomassa bakteri yang diproduksi setelah menetap dan dikeringkan. Tapi proses yang sama sering terjadi di lingkungan juga, hanya sedikit lebih lambat. Bakteri tersebut akhirnya dimakan oleh protozoa, protozoa oleh zooplankton, zooplankton oleh ikan. Sebagian tenggelam dalam sedimen... sehingga mereka terus menerus hilang, dan air dapat menjadi jernih.
Bakteri juga dapat menghilangkan polutan lainnya. Kelebihan nitrogen atau fosfor, zat gizi yang bisa menimbulkan alga apabila ada terlalu banyak di dalam air. Bakteri dapat menjalankan denitrifikasi daripada respirasi. Hal ini menimbulkan gas nitrogen netral dari pupuk-nitrogen seperti nitrat dan amonium. Proses denitrifikasi hanya berfungsi apabila tidak ada oksigen, itu sebabnya di banyak pabrik pengolahan air limbah, sering kita temui tangki tanpa aerasi. bakteri lainnya dapat menumpuk kaya senyawa Fosfor dalam biomassa mereka, yang memungkinkan untuk membuang kelebihan lumpur di pabrik pengolahan air limbah.
Dalam lingkungan proses non-biologis lainnya, bakteri juga memberikan kontribusi pada kemampuan pembersih diri: penyerapan senyawa, misalnya dengan sedimen atau pembangkit biomassa, sinar matahari memecah senyawa dari waktu ke waktu, dll.. Tapi ya, bakteri juga memainkan peranan yang besar dalam menjernihkan air. Ekosistem di air tercipta dengan adanya bakteri!
Pada pabrik pengolahan air limbah biasanya proses ini dioptimalkan dengan menyediakan banyak udara, dan air limbah yang memiliki banyak bahan organik. Biasanya dimiliki > 101.010 sel / mL dalam flok biofilm yang dapat membantu bakteri dalam proses memakan dengan sangat cepat. Pengolahan air limbah biasanya menghilangkan dan membakar biomassa bakteri yang diproduksi setelah menetap dan dikeringkan. Tapi proses yang sama sering terjadi di lingkungan juga, hanya sedikit lebih lambat. Bakteri tersebut akhirnya dimakan oleh protozoa, protozoa oleh zooplankton, zooplankton oleh ikan. Sebagian tenggelam dalam sedimen... sehingga mereka terus menerus hilang, dan air dapat menjadi jernih.
Bakteri juga dapat menghilangkan polutan lainnya. Kelebihan nitrogen atau fosfor, zat gizi yang bisa menimbulkan alga apabila ada terlalu banyak di dalam air. Bakteri dapat menjalankan denitrifikasi daripada respirasi. Hal ini menimbulkan gas nitrogen netral dari pupuk-nitrogen seperti nitrat dan amonium. Proses denitrifikasi hanya berfungsi apabila tidak ada oksigen, itu sebabnya di banyak pabrik pengolahan air limbah, sering kita temui tangki tanpa aerasi. bakteri lainnya dapat menumpuk kaya senyawa Fosfor dalam biomassa mereka, yang memungkinkan untuk membuang kelebihan lumpur di pabrik pengolahan air limbah.
Dalam lingkungan proses non-biologis lainnya, bakteri juga memberikan kontribusi pada kemampuan pembersih diri: penyerapan senyawa, misalnya dengan sedimen atau pembangkit biomassa, sinar matahari memecah senyawa dari waktu ke waktu, dll.. Tapi ya, bakteri juga memainkan peranan yang besar dalam menjernihkan air. Ekosistem di air tercipta dengan adanya bakteri!
Maha Besar Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan seimbang
BalasHapus