Cara Mengatur Parameter Air Akuarium

Cara Mengatur Parameter Air Akuarium

Parameter air adalah salah satu hal yang paling penting pada akuarium. Parameter air mengatur setiap faktor dalam akuarium yang secara langsung mempengaruhi kesehatan ikan dan tanaman. Air dari keran sering memiliki parameter yang tidak layak untuk digunakan langsung di akuarium. Dalam kasus ini mungkin perlu disesuaikan dengan jenis ikan atau tanaman di akuarium. Di artikel kali ini,
akan dibahas mengenai cara mengatur parameter air akuarium meliputi pH, KH, GH dan parameter lainnya.

pH

PH merupakan daerah yang paling sering menjadi masalah sehingga diperlukan penyesuaian. pH merupakan suatu ukuran tingkat keasaman atau alkalinitas air akuarium. Angka 7 adalah netral, di atas ini hingga 14 bersifat basa dan menurun ke 0 bersifat keasaman.

Semua spesies ikan memiliki lingkungan, parameter yang berbeda dan kisaran di mana mereka hidup. Beberapa spesies ikan berkembang dalam air yang netral. Di alam bebas seperti di danau, pH air sering kali bersifat basa karena larutan batu kapur yang melapisi dasar. Sungai seperti amazon termasuk asam karena pelarutan dari tanah dan lumpur. kelebihan kayu dan lumpur akan menurunkan pH. tempat kering dengan dasar tanah liat juga mengubah pH menjadi sedikit asam.

Kebanyakan spesies ikan akan beradaptasi dengan kisaran nilai pH. Oleh karena itu penting untuk mencoba mencapai nilai parameter tertentu, namun kebanyakan spesies dapat disesuaikan dengan sedikit perubahan. Cichlids adalah contoh dari ikan yang memerlukan pH lebih tinggi. Batu kapur dan batu karang biasanya ditempatkan di dalam air sebagai substrat untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersifat basa dengan pH 8 atau lebih tinggi.

Amonia & Nitrit (NH3)

Amonia dihasilkan oleh kotoran dan ekskresi ikan. Pada umumnya dapat terasa jelas karena kelebihan makanan dan tanaman yang membusuk. Amonia adalah racun bagi ikan dan secara alami dihilangkan dari akuarium bila diuraikan oleh bakteri biologi di media filter dan substrat. Akuarium yang telah melewati masa cycling memiliki bakteri yang mengkonsumsi Amonia dan mengubahnya menjadi nitrit yang lebih beracun tapi hal ini akan segera dikonversi ke nitrat yang relatif tidak berbahaya.

Jika level nitrit atau amonia meningkat mungkin karena disebabkan oleh pembersihan media filter atau perubahan air yang terlalu banyak. Hal ini juga dapat disebabkan karena terlalu banyak ikan atau terlalu banyak memberi makan. Pastikan agar berhati-hati untuk selalu mengatur level ini serendah mungkin sehingga ikan tidak pernah stres.

Dalam situasi darurat Nitrit dan Amonia dapat diatasi dengan sedikit pergantian air secara rutin. Gunakan larutan dechlorinate untuk menetralisir situasi darurat. Lanjutkan pergantian air, buang kotoran kasar yang membusuk dan coba lah untuk menentukan alasan atas lonjakannya. Bila memungkinkan sangat wajar memindahkan ikan ke akuarium yang stabil lain sementara sampai level turun dan mulai stabil.

Nitrat (NO3)

Nitrat bukan senyawa berbahaya bagi ikan seperti amonia dan nitrit. Namun seiring waktu nitrat dapat menumpuk di dalam akuarium dan menjadi racun bagi ikan. Jika kadar nitrat menjadi sangat tinggi (50ppm +) ikan di akuarium mungkin akan kehilangan warna dan nafsu makan. Cara terbaiknya adalah menjaga nitrat agar selalu pada level 0ppm.

Hal ini dapat dilakukan dengan memiliki banyak tanaman air pada akuarium. Tanaman menyerap nitrogen, kalium dan fosfor. Kotoran ikan terdiri dari semua unsur tersebut. Hal ini merupakan cara yang sangat bagus untuk membuat ekosistem yang kaya akan unsur mikro dalam akuarium, sehingga membutuhkan perawatan dan pengaturan yang minim. Akuarium yang baik dengan sekumpulan ikan dan banyak tanaman akan membutuhkan sedikit pupuk karena ikan sudah memberikan beberapa pupuk untuk menyuburkan tanaman.

Pergantian air secara rutin harus dilakukan setidaknya sekali seminggu. Melakukan hal ini akan mengurangi akumulasi nitrat dalam air dan mempertahankan lingkungan yang sehat bagi ikan. Jika nitrat berada pada level tinggi, pertimbangkan agar mengganti air 2-3 kali setiap minggu.

Kesadahan Air KH dan GH

KH adalah kesadahan karbonat atau kesadahan sementara yang mengacu pada berapa banyak karbonat dalam air. Hal ini menjadi lebih sesuai ketika CO2 diinjeksikan ke dalam akuarium. KH ini juga memberikan cara yang rapi untuk dapat memperkirakan berapa banyak CO2 terlarut di akuarium pada titik waktu tertentu. kesadahan karbonat juga menentukan kapasitas dapar air akuarium.

Hal ini penting terutama pada pemberian dosis CO2 dalam menentukan berapa banyak perubahan pH yang akan terjadi di akuarium ketika lampu dimatikan. KH yang lebih tinggi berarti peningkatan kapasitas buffer. Sebagian besar spesies ikan akuarium tidak menyukai kesadahan karbonat yang tinggi, sekitar 80ppm+ diinginkan sebagai buffer yang baik dan dapat ditoleransikan untuk ikan akuarium.

Meningkatkan KH

KH yang lebih tinggi juga akan perlahan menurunkan pH seiring waktu. KH hanya dapat dinaikkan dengan menggunakan sedikit natrium bikarbonat dalam akuarium. Hal ini juga harus diselesaikan saat melakukan pergantian air. Satu ½ sendok teh akan menaikkan KH sekitar 2 derajat dalam 25 air galon. Ubahlah skala ukuran ini untuk akuarium Anda lalu tambahkan jumlah yang diperlukan.

Akuarium 55 galon akan memiliki peningkatan hanya di bawah 2 KH dengan tambahan satu sendok teh soda bikarbonat (pastikan bukan baking soda). Jika KH perlu terus ditingkatkan cara lain untuk meningkatkannya adalah dengan menggunakan sekantong karang digerus dalam filter. Mulailah dengan setengah kepalan kantong ukuran kecil dan kerjakan dengan cara anda. Coral juga dapat meningkatkan pH jadi pastikan untuk menambahkan sedikit untuk menghindari perubahan pH secara drastis.

GH

GH adalah kesadahan umum. Manusia dapat melihat adanya perbedaan dalam GH air ketika mereka minum dari air keran dibandingkan dengan air yang sudah disaring. Air keran bisa sadah, yang pada dasarnya berarti penuh mineral terlarut. Air lunak berada di ujung lain dari spektrum dan bebas dari mineral.

spesies ikan memiliki preferensi pada air yang sadah atau lunak. Pada umumnya sebagian besar spesies akan dapat ditolerir dengan berbagai kesadahan selama tidak mendekati nilai yang terlalu lunak atau sadah. GH bisa sangat penting untuk budi daya ikan atau mereplikasi habitat yang alami. Umumnya sebagai patokan, semakin tinggi pH semakin tinggi GH. Anda akan menemukan bahwa kebanyakan jenis ikan juga suka air asam dan lunak atau alkali dan air sadah.

Kadar	PPM	PPM / Kesadahan
0 – 4 (dH)	0 - 70 ppm	Sangat Lunak
4 – 8 (dH)	70 - 140 ppm	Lunak
8 – 12 (dH)	140 - 210 ppm	Normal
12 – 18 (dH)	210 - 320 ppm	Normal-Sadah
18 – 30 (dH)	320 - 530 ppm	Sadah
30+ (dH)	530 + ppm	Sangat Sadah

Mengatur GH

GH dapat ditingkatkan dengan cukup mudah. Dalam kombinasi dengan meningkatkan pH dan Buffer level akuarium, batu kapur ditempatkan dalam kantong filter akan melarutkan benda padat ke dalam air dan meningkatkan GH terus menerus. Sekantong kecil karang juga dapat ditambahkan untuk tangki dan filter secara efektif tapi aman meningkatkan GH tersebut.

Usaha menurunkan GH akan sedikit lebih sulit dan dapat menghabiskan uang. Mengencerkan air akuarium dengan menggunakan air RO reserve osmosis akan mengimbangi jumlah padatan terlarut. air RO tidak memiliki partikel terlarut. Hal ini akan menyeimbangkan air dan mengurangi jumlah garam terlarut mengurangi kesadahan dan menurunkan GH. Menggunakan sekantong kecil tanah gambut, kayu atau tanaman substrat tertentu juga dapat menurunkan GH tetapi kemungkinan besar akan menurunkan pH secara bersamaan.

Demikian merupakan dasar parameter air di akuarium. Sebelum memutuskan untuk melakukan perubahan parameter, sadari lah bahwa ikan mungkin senang pada parameter air yang sekarang, upaya mengubah parameter itu sangat sulit dan dapat berpotensi buruk. Maka pikirkanlah kembali sebelum mencoba menyesuaikan parameter air di akuarium.

22.42